Welcome

Selamat datang di blog saya, semoga isi blog ini bermanfaat bagi rekan-rekan, jangan lupa isi buku tamu/komentar/follow ya KUNJUNGI JUGA FORUMNYA........ terimakasih

Maret 29, 2010

RAHASIA - SECRET

Maret 29, 2010 3
http://images.inothaf.multiply.com/image/XUbVZyEmQaCK4pCs-n5ixg/photos/1M/orig/17/TheSecretLogo.jpg?et=SHrTBLDRs7ZS%2B9r9kZuplw&nmid=0 

Kadang... sebuah rahasia memang seharusnya tetap menjadi sebuah rahasia, atau diungkapkan disaat yg tepat. karena setiap orang punya wilayah pribadi masing-masing yang mungkin tak seharusnya disentuh atau diketahui oleh orang lain... Sebagai contoh:

1. Mungkin disuatu masa ada terbersit rasa cinta di hati seorang suami kepada wanita lain, namun sang suami dapat menjaga hati, mengendalikan dan menghilangkan rasa itu. apabila rasa "suka" sesaat itu diketahui oleh sang istri, mungkin bisa terjadi pertengkaran rumah tangga yg berakibat buruk... Biarkanlah hal itu tetap menjadi sebuah rahasia

2. Ada seseorang yang pernah punya penyakit panu dan kutu rambut di masa lalunya, bila hal itu diketahui teman2 atau rekan2 kerjanya dikantor ia akan malu setengah mati.. Biarkanlah hal itu tetap menjadi sebuah rahasia...

3. Ada seorang kakak yg dibelikan eskrim oleh ortunya, mungkin bila hal itu diketahui oleh sang adik maka adik tersebut bisa ngambek berbulan2... Biarkanlah hal itu tetap menjadi sebuah rahasia atau diungkapkan disaat yg tepat.
http://www.hoax-slayer.com/images/mars.jpg



aku telah menunjuk satu bintang yg paling terang untuk menerangi hatiku...

kusimpan bintang itu dalam hatiku
untuk menemani hari-hariku

namun apa yang terjadi? Ternyata aq ini salah...


yang kutunjuk bukanlah sebuah bintang....

yang kutunjuk adalah planet mars yang konon sudah berpenghuni.....


mungkin aku harus menunjuk bintang lain sebagai bintang di hatiku


walau mungkin tak seterang planet mars yang telah ku anggap bintang.......

Maret 28, 2010

Maret 28, 2010 0
http://library.ncwc.edu/services/seminars/jus111lewis/justice.jpg 

dakwatuna.com - Suatu hari seseorang mengusulkan kepada Umar bin Abdul Aziz, agar dibangun pagar yang tinggi demi keamanan. Umar bin Abdul Aziz menjawab: “Bangunlah keadilan kau akan merasa aman. Sebab dengan bersikap demikian, seorang pemimpin telah memberikan hak-hak rakyatnya secara benar dan proporsional. Bila rakyat mendapatkan haknya maka otomatis kejahatan tidak ada. Bila kejahatan tidak ada maka akan tercapai rasa aman.”
Kisah ini mengingatkan kepada Umar bin Khatthab saat menjabat sebagai khalifah. Umar sangat terkenal dengan keadilannya. Umar pernah berkata suatu hari: ”Lain nimtunnahaar dhayya’tur ra’iyyah, wa lain nimtullail dhayya’tu nafsii (jika aku tidur di siang hari aku telah mengkhianati rakyatku, dan jika aku tidur di malam hari, aku telah mengkhianati diriku sendiri”).
Umar selama manjadi khalifah tidak sempat enak tidur siang maupun malam. Setiap saat selalu bersama rakyatnya. Bukan hanya dari wilayah ke wilayah tetapi bahkan dari rumah ke rumah. Umar setiap hari membantu langsung para janda yang tidak mampu berbelanja ke pasar. Di malam hari Umar masih menyempatkan diri membantu para jumpo dengan menyediakan makan untuk mereka. Karenanya Umar merasa aman. Di mana saja ia bisa istirahat. Suatu hari Umar ditemukan tidur berbaring di bawah pohon. Pada saat itu sedang datang utusan dari kerajaan Romawi. Para utusan itu kaget ketika mereka menemukan Umar demikian sederhana. Tidak seperti yang mereka bayangkan tentang seorang raja sekaliber Umar. Salah seorang sahabat mengungkapkan Umar ketika dalam kondisi seperti itu: ”Umar, adalta fanimta (Umar, engkau telah berbuat adil, maka engkau enak tidur di mana-mana”).
Benar keadilan adalah fondasi sebuah kepemimpinan. Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan: ”I’diluu huwa aqrabu littaqwa (berbuatlah adil sesungguhnya ia lebih dekat kepada ketakwaan”). Al-Maidah:8
Perhatikan ayat ini betapa Allah swt. memerintahkan agar kita berbuat adil. Lalu Allah memberikan alasan bahwa dengan berbuat adil seseorang akan terhantar kepada level takwa. Dari sini kita belajar bahwa tidak akan bertakwa seorang yang berlaku dzalim. Sebab para pelaku kedzaliman akan selalu bergelimang dosa dan harta haram. Maka dengan kedzalimannya seseorang akan semakin terjauhkan dari Allah. Sungguh tidak mungkin bertakwa seorang yang jauh dari Allah swt.
Perlu digaris bawahi juga bahwa kata i’diluu dalam ayat tersebut berupa perintah. Dan dalam kaidah pada dasarnya perintah itu berarti wajib. Dengan demikian bertindak adil adalah kewajiban, lebih-lebih bagi seorang pemimpin.
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. menceritakan bahwa kelak di hari Kiamat di padang mahsyar, di saat manusia di bawah terik yang tak terhingga, lebih dari itu tidak ada sedikitpun rindang seperti yang diceritakan Rasulullah saw.: ”Yawma laa dzilla illaa dzilluhu (tidak tempat berteduh sama sekali kecuali keteduhan dari Allah swt), ada sekelompok manusia pada saat itu mendapat perlindungan khusus dari Allah, di antaranya –kata Rasulullah saw- al imaamul ’aadil (pemimpin yang adil). Dari sini sudah jelas bahwa berbuat adil bagi seorang pemimpin adalah kenikmatan yang sangat menguntungkan, tidak saja di dunia melainkan lebih dari itu di akhirat.
Kini bila kita perhatikan, justru kedzaliman banyak kita temukan dalam kepemimpinan umat Islam. Berbagi bukti korupsi atau kediktatoran sangat mencolok dilakukan oleh para pemimpin yang justru mengaku diri sebagi seorang muslim. Karenanya kestabilan politik selalu tidak tercapai.
Sampai kapan umat ini akan terus tercekam dalam kedzaliman yang dilakukannya sendiri?.
Sampai kapan Islam yang kita yakini hanya akan menjadi ibadah ritual yang mati di pojok-pojok masjid, sementara di kantor-kantor, di pasar-pasar dan bahkan di lembaga-lembaga pemerintahan tidak ada Islam?.
Bukankah sudah saatnya Umat ini kembali kepada komitmen semula. Komitmen untuk menjalankan Islam secara kaaffah, seperti yang Allah firmankan: udkhuluu fissilmi kaaffah. (QS. Al baqarah : 208). Ingat bahwa nilai-nilai Islam sejak dini telah dipraktekkan di barat, sekalipun mereka tidak mau menyebut itu Islam. Dan karena itu mereka maju. Sungguh Islam adalah fitrah. Dan berislam artinya berbuat adil. Maka dengan berbuat adil seorang pemimpin akan aman, seluruh rakyat akan sejahtera dan sebuah negeri akan kokoh. Wallahu ’alam bishshawab.

Maret 25, 2010

Maret 25, 2010 0
SAN FRANCISCO- Pelaku kriminal nampaknya harus cepat-cepat melupakan demam pertemanan di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Friendster, ataupun MySpace.

Akun- akun mereka di situs-situs ini bisa menjadi senjata makan tuan karena Biro Penyidik Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) sedang gencar memburu pelaku kriminal lewat jejaring sosial.

Strategi yang mereka lakukan pun bermacam-macam dari memalsukan identitas mereka untuk mempermudah akses hingga terang-terangan mengaku FBI. Jika dalam beberapa hari ke depan, Anda dikejutkan dengan permintaan FBI untuk menjadi teman atau follower Anda di Facebook atau Twitter, memang begitulah adanya.

Mereka memang benar-benar ingin mengajak Anda untuk menjadi sumber berharga atau sharing informasi. Juru bicara FBI Philadelphia J.J. Klaver mengatakan, teknologi internet terutama situs jejaring sosial sangat bermanfaat dalam melacak pelaku kriminal ataupun menjaring informasi dari masyarakat umum.

Situs seperti Facebook juga berguna dalam mendekatkan diri dengan saksi kejahatan. “Dahulu foto-foto penjahat dipasang di kantor pos. Sekarang kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi internet untuk itu. Semakin banyak orang yang melihat pelaku kriminal yang kita cari maka makin besar kesempatan kita untuk menangkapnya,”jelas Klaver.

Salah seorang pelaku kriminal yang kena getah akibat asyik bermain Facebook adalah Sopo. Warga asal Kamerun tersebut ditangkap September silam karena membeberkan sendiri rahasianya.

Sopo yang sudah lama menjadi buruan FBI karena pembobolan kartu kredit tersebut malah menulis status di Facebook yang mengundang perhatian. Tanpa ragu-ragu dia menyebut Kota Cancun, Meksiko, sebagai surga baru bagi dia.Tak cukup dengan itu, Sopo juga menulis, “Hidup begitu indah dan gampang. Saya hanya ingin bersenang-senang dan berpesta di sini.”

FBI yang mengetahui keberadaan Sopo kemudian melacaknya hingga ke Meksiko. Sopo yang sedang asyik-asyiknya menikmati apartemen mewah, pekerjaan, dan kehidupan baru itu pun dengan mudah diringkus FBI dan Kepolisian Meksiko.
Berdasarkan data kelompok advokasi Electronic Frontier Foundation (EFF), Departemen Kehakiman AS dan FBI sudah lama memanfaatkan internet untuk “menjebak korban”.

Mereka bahkan meyakini kalau anggota FBI sudah dilatih secara khusus untuk membongkar identitas pengguna Facebook. Kecanggihan teknologi yang mereka gunakan memungkinkan mereka untuk bisa mencari tahu informasi serta data asli dan palsu Facebookers. Informasi tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk mencari lokasi keberadaan pelaku kriminal.

EFF menilai, langkah FBI ini bisa membatasi kebebasan pengguna internet. Namun, FBI toh berdalih kalau strategi penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook sebagai mata-mata baru mereka lebih banyak memberi dampak positif dari negatif. Mereka bahkan percaya kalau daftar pelaku-pelaku kriminal kelas kakap bisa dicari dengan bantuan Facebookers atau pengguna situs jejaring sosial lain.
(Koran SI/Koran SI/ful)

dari Shalahuddin Net

sumber: okezone.com

Maret 23, 2010

Maret 23, 2010 0

 
NETRAL adalah Group Band yang dibentuk pada tanggal 11 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.

Musik adalah Suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang.

Sejak terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

  1. BAGUS DHANAR DHANA
    Lahir pada tanggal 17 Januari 1971. Dalam band ini Bagus memainkan alat musik Bass Guitar dan juga sebagai Vokalis. Permainan Bass dan karakter suaranya memberikan warna PUNK pada musik Netral
  2. GABRIEL BIMO SULAKSONOLahir pada tanggal 22 Desember 1971. Memainkan alat musik Drum, yang berhasil memberikan ciri yang unik pada musik Netral.
  3. RICY DAYANDANILebih dikenal dengan nama Miten, Lahir pada tanggal 23 September 1971, memainkan alat musik Guitar dengan memberikan ciri Rock ‘ N Roll.

Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Testament, Jimi Hendrix, Alice in chain, Metallica, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek..

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral merilis album wa…lah, dan berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini..

Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.

Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Beberapa Additional Drummer yang pernah membantu Netral, adalah :
1. Hengky (Kindern)
2. Toni Traxx (Kaktus)
3. Eno (Djakarta)

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

Adapun Data diri dari Eno adalah :

Nama: Eno Gitara Riyanto
Tempat/Tgl.Lahir:11 Oktober 1979
Pengalaman:- Djakarta Band
- Additional Musician untuk Bima Band
Pendidikan:Universitas Pancasila, Fak. Teknik Arsitektur
Warna Musik:Rock, Blues, Acid, Fusion

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul “ PATEN “ pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Dessy Fitri, hits Netral yang berjudul “ Nurani “ dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, & Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada bulan Juli 1999 dengan bantuan sutradara Dimas Djayadiningrat video klip nurani menjadi juara video musik Indonesia untuk bulan Juli 1999/2000.
Pada bulan Agustus – September netral melakukan tour di beberapa kota di jawa – bali termasuk bisa main di centerstage di Hard rock hotel Bali yang biasanya diisi oleh musik-musik yang easy listening.

Akhir bulan November Miten mengundurkan diri dari netral setelah beberapa kali absen di setiap kegiatan. Pada bulan Desember 1999 Miten berpamitan untuk berangkat ke Amerika meneruskan sekolahnya.

Setelah Miten mengundurkan diri, dan sementara posisinya diisi oleh beberapa additional , yang antara lainnya adalah Damar ( kakak kandung Miten). Adapun pengisi gitar selama belum mendapat pengganti adalah :
1. Apoy ( Denny Iskandar)
2. Damar
3. Denny Chasmala
4. Taras

Secara bergantian mereka membantu netral untuk konser, rekaman atau kegiatan lainnya.

Pada bulan Mei 2000 netral menyelesaikan rekamannya untuk “album the best” yang materinya 12 lagu kumpulan dari album pertama hingga keempat dan ditambah dua lagu baru yang berjudul Cahaya bulan, dan Warna Biru.

Total jumlah keseluruhan lagu dalam album ini adalah 14 lagu, terdiri dari :
Cahaya Bulan, Wa..lah, Nurani, Pelangi, Pucat Pedih Serang, Sakau, Boring day, Bulan, Babi, Kau, Desaku, Sampah, Bobo, Warna biru.
Untuk lebih menarik lagi judul album ini di plesetkan menjadi Netral is the best. Dan akhirnya pada bulan Juni 2000 kaset dan Compact Disc album ini dirilis oleh PT. Indo Semar Sakti selaku produser netral.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul “Oke Deh” dengan hits singlenya Bertarung.
Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, makan akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel “Kancut” dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul – Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping DVD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama “Kancut Record”, netral merilis album “Hitam” , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini hanya dijual melalui fans club neytral, melalui distro dan melalui MTV trax, dengan disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Pada Bulan Juni 2005, netral merilis album ke 8 yang berjudul “Putih” . Atas desakkan para penggemar netral, maka album ini dirilis secara nasional dengan bekerja sama dengan Alfa Records sebagai distributor, maka album putih ini bisa diperoleh di semua toko kaset. Album ini menghasilkan banyak single seperti ; “Terbang Tenggelam”’, “Sorri”, “di Pantai di kala rembulan”, “Super Hero”, dan “Terompet Iblis”. Album putih ini cukup sukses dalam penjualannya yang tidak kurang dari 100 ribu keping kaset terjual di seluruh Indonesia. Belum lagi jadwal konser yang padat selama 1 tahun penuh, membuat album Putih ini cukup sukses.

Adalah Netral yang berarti bebas, tanpa batasan, positif, dan tidak pernah berpihak pada apa dan siapapun, hanya berpihak pada dirinya sendiri dan diatas segalanya tentunya Tuhan Yang Maha Esa.
 
SUMBER: NETRAL official website


DOWNLOAD


Maret 22, 2010

NOFX

Maret 22, 2010 0
NOFX
Band History
Here's a great idea, let's get the guy in the band who smokes the most pot to write a band history. That's me. The guy who couldn't remember what was said five minutes ago if his life depended on it. You try and write down the last 16 years of your life and make it seem relevant…


First Practice 1983
Here's what I do remember. I was sitting with a kid named Dillon in our usual spot with the other punkers during lunchtime at Fairfax high school. He was a drummer, and we were dissatisfied with the bands we were in. My band consisted of me and my one and only Punk Rock friend both playing guitar and singing and that was it. Neither one of us had finished any songs. Not quite a recipe for success.
So I sez to my friend, let's start a band. A real band, a band that does stuff. A band that writes songs, practices, puts out records, and goes on tour. We talked about who else we wanted in this band. We knew lots of good people from going to punk gigs around LA. He knew a Bass player named Mike who used to be in a band called False Alarm. We both knew a guy named Steve from Orange County who we agreed would make a great front man. We made some calls and arranged to meet and have a first practice.
That's when I first met Mike. Mike was a huge Misfits fan. He looked like a Misfits fan. His hair was long in front and it was all hairsprayed together to a point down the middle of his face in what was called a "Devilock". Mike had some songs for us to play. I had written a song called "Take Part". It sounded an awful lot like Minor Threat's version of the Monkees' Stepping Stone. Steve didn't go to that first practice, he couldn't get a ride up from Orange county. After that first practice Dillon quit and Mike called up Erik. Mike and Erik had met a couple of years earlier while skateboarding around Hollywood. Erik liked Mike's Black Flag skateboard. It was Punk. Mike had asked Erik to join False Alarm back then, but Erik's mom wouldn't let him do it 'cuz he had no driver's license yet. Later on, when we asked him to play drums with us he was in a band called Caustic Cause. Erik joined us but his other band would have to have priority. We were supposed to be a 4-piece but practiced as a 3-piece, Steve hadn't made it to one practice yet.

from : nofx official website

Maret 14, 2010

suicidal sinatra

Maret 14, 2010 0


Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung nama S.O.S. (Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan genre musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.
Pada fajar 2001 S.O.S. pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Psychobilly tipikal Tiger Army & Reverend Horton Heat (campur sari ini mereka istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai kemudian 14 Februari 2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk “Valentine Ungu”. Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S. telah resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.
Album Valentine Ungu sendiri mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera saja ludes habis terjual. Beberapa media massa nasional memberi komentar cukup baik terhadap Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie di Jakarta sempat pula mencicipi dahsyatnya performa mereka saat mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan kampus Universitas Sahid pada pertengahan 2004 silam.
Untuk melengkapi perubahan identitas musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus 2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan bebasnya : Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ). Sinatra—dengan personil terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe Sinatra (bass betot), Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir 2004, menyabet gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard Rock Café, Bali.
Tepat setahun setelah dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini album ”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang: “White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”, “Going Old With You”, serta “Kentang”.
Eksistensi “Love Songs & Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran media nasional berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling Stone. Malah Rolling Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat dengan menempatkan Sinatra sebagai “Artists to Watch” di salah satu edisinya. Ekspose yang demikian gencar akhirnya menggugah para event organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam konser-konser bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran mereka sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005. Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai Jepang. Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize II” disatukan dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack Johnson. Dan videoklip “White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi fenomenal dengan meraih juara pertama dan bertahan hingga beberapa minggu di chart videoklip indie Global TV.
Pada 2007 Sinatra akhirnya merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre mutakhir mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra telah mengukuhkan dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.
Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…

Personnel:
1. Leo Sinatra (gitar & vokal)
2. Kappe Sinatra (stand up bass, vokal latar)
3. Ajie Sinatra (drum)

sumber musikator.com

download mp3 sinatra

Maret 10, 2010

info universitas se-indonesia

Maret 10, 2010 0



ujian nasional sudah semakin dekat, mau kemana kita setelah lulus SMA/SMK/MA???
nah bagi rekan-rekan yang belum punya pandangan mau kemana, atau bingung mencari info tentang universitas mana saja yang baik di Indonesia ini, berikut ini kami berikan info yang mungkin temen-temen semua butuhkan.

daftar situs universitas yang kami informasikan ini menurut pulau-pulau besar yang ada di indonesia, apabiala ada kesalahan alamat situs atau home page tidak bisa di buka, kami mohon maaf, dan mohon menginformasikan kepada kami lewat buku tamu atau YM agar nanti kami perbaiki.

pulau sumatera
1.universitas Syiah kuala (Banda Aceh)
2.universitas andalas (Padang)
3.universitas Sumatera utara
4.universitas sriwijaya (Palembang)
5.universitas Jambi(Jambi)
6.universitas Lampung(Lampung)

pulau jawa
1.Universitas Indonesia(depok)
2.Institut Pertanian Bogor
3.Institut Teknologi Bandung
4.Universitas Gajah Mada(Yogyakarta)
5.Universitas Negeri Yogyakarta
6.Universitas Negeri Sebelas Maret(solo)
7.Universitas Diponegoro (Semarang)
8.Institut Teknologi Sebelas Nopember (surabaya)
9.Universitas Airlangga
10.Universitas Brawijaya (Malang)
11.Universitas Negeri Malang
12.Universitas Jember

Pulau Bali
1. Universitas Udayana
2.Universitas Mataram

Pulau kalimantan
1.Universitas Balikpapan
2.Universitas Mulawarman

Pulau Sulawesi
1.Universitas Hasanudin Makasar
2.Universitas Negeri Makasar

Pulau Papua
1.Universitas Cendrawasih(Papua)
2.Universitas Negeri Papua

Maret 09, 2010

THE LIVING END

Maret 09, 2010 0

It was more than a decade ago that a Melbourne rockabilly covers outfit called the Runaway Boys wrote a bunch of original tunes and changed their name to The Living End. Ten and a bit years later, that same band have racked up a quintuple-platinum album, two platinum and five gold records, won three ARIA awards, countless other accolades and gathered fans all over the world. What’s more important, while some bands seem old and outdated only two or three years after they start, guitarist Chris Cheney, bass player Scott Owen and “new” drummer Andy Strachan are every bit as exciting a prospect as they were way back when – if you need any convincing, just check out a show the next time they come your way…


“It’s incredible,” admits Andy. “At some of the all-ages gigs we did on the last tour, it was just totally insane. There were all these kids, 12-years-old, just picking up the band for the first time, and that would happen every show. It doesn’t feel like we’re just playing to the old fans at all – every show there are new kids there, which is just awesome.”

All of which makes a new record by The Living End a very delicate balancing act – a question of how to serve up something for the new fans as well as the old guard, and all the while keep things moving forward creatively. For the Melbourne trio, the answer to that question came in the form of the one thing they know best – maximum rock & roll.

“To me,” begins Scott, “the beauty of our sound comes from the fact that when we get on stage the nerves and the energy sort of take over and a few rough edges come along and give it the extra little bit it needs. It gets to the point that, in a good way, it almost sounds like it’s gonna fall apart, and we wanted to play with that sort of energy and get that on-the-brink sort of feel in the studio.”

To that end, the boys turned to an old cohort to help them in a new direction for album number four, State of Emergency. Deciding it really is better the devil you know, the band once again enlisted the talents of legendary producer Nick Launay, who worked on their platinum selling second album Roll On (not to mention a whole host of other influential titles, including some of the finest records of the last couple of decades).

“We definitely walked away from Roll On feeling that it had an energy and sonic quality that we liked,” explains Chris. “And when we went back to it five years later, we found that energy was still there. That told us Nick was perfect for the sort of record we had in mind this time.”

With more than forty demos under their belt, Chris, Scott and Andy went into a Byron Bay studio with Launay earlier this year to begin the next chapter in their already enthralling tale. Coming off the back a very successful 2004 (including huge tours of the US, first with Jet and the Vines and later with Blink 182 and No Doubt) the lads were in high spirits. Andy was well and truly settled in the role he had inherited from former drummer Travis Dempsy just prior to the making of the band’s last record, Modern Artillery, and Chris had, thankfully, avoided any near death experiences. The plan was simply to go in, lay everything down very quickly and get out again – but hey, who ever sticks to the plan…

“Ah, yeah, it took way longer than we anticipated,” admits Andy with a laugh. “We set out to have it recorded in three weeks, and have it mixed and ready to go in six, but it didn’t quite end up that way.”

While Andy is quick to point out that a large part of the extra time might be Nick’s fault – “Nick’s definitely not a fast worker – he’s a procrastinator” – the real truth of the matter is that once they started working on the songs, the band found a new depth to the material that just cried out for a little extra care.

“We’re in a really good position at the moment,” explains Chris. “We’re a better live band than we ever were, we’re writing better songs, and we’re really still moving forward and learning from our mistakes. With this record we were able to look back and not make the same mistakes, and largely that was attention to detail. This time we weren’t happy to just say, ‘That’s good enough’. I just don’t have time to be complacent anymore; I just don’t want to have regrets about what we could have done.”

Of course, that dedication made for a very interesting scenario – on the one hand, the band went into the studio to make the most blistering, intense album of their career; on the other hand they wanted to make sure that album was right in every detail. The result is a record that highlights something that crowds the world over already know – The Living End play hard, fast rock & roll, but there’s nothing dumb about it.

“We wanted to show a bit of the growth in the band, and at the same time not ignore those harder sort of tunes that are such a part of what we do,” says Chris. “I think our fans and the public know that there’s more to the band than just “Prisoner of Society”, but they also know that’s part of us. I think we have proven all that, but I still wanted to prove it on a deeper level, to show that we’re into the three-piece energetic stage show, but that I also love songwriters like Bruce Spingsteen and Pete Townsend. And I don’t see why we can’t do that – we really wanted to pull off some great songs.”

So while State of Emergency dishes out some of the best punk rock energy of The Living End’s career – tracks like first single “What’s On Your Radio” – it also gives fans a better look at that other side they have always known is there. Songs like the Midnight Oil flavoured anthem “Wake Up”, the shimmering Phil Spector-like psychedelia of “Order Of The Day” or the jazzy edge of “Nowhere Town” (complete with horns that will have some listeners thinking of Rocket From the Crypt) all show The Living End flexing their musical muscles and minds. It’s a very impressive balance, more so because there’s never a moment here where you could believe this was anyone except The Living End.

“Yeah well,” says Chris with a chuckle, “I don’t think we’re in danger of becoming AC/DC, even though there is something cool about that the way you know what you’re getting with them. But I like our fans to be excited about getting a new album, because they like our sound, and they get that with a few new twists every time. This time, yeah, we’re doing some different things, but it sounds like The Living End doing different things, not like The Living End trying to sound like a different band. I think now we’ve learned that we can play a 12-bar blues, or we can play a really abstract arrangement and either way we can still sound like us.”

And why would they want to sound like anything else?

www.musichead.com.au / www.thelivingend.com

Superman is dead





Superman is dead atau yang lebih sering disingkat menjadi SID adalah pelopor band punk rock di Bali, lahir dan dibesarkan di Kuta bali yang sering mereka sebut Kuta Rock City. Band ini beranggotakan tiga orang lelaki muda yang beda dan berbahaya, mereka adalah : Bobby Kool (lead vokal, gitar, seorang pecinta anjing dan seorang desainer grafis), Eka Rock (lowRider, pecinta keluarga, peminum bir, back bass dan backing), Jrx (lowrider, peminum bir, pangeran Rock' n Roll yang memesona, drumer dan hairwax junkie, Pemilik Bar)

Nama 'Superman is Dead' berasal dari 'evolusi lagi Stone Temple Pilot's "Superman Silvergun". Kalimat tersebul berubah menjadi "Superman is Dead" karena mereka memiliki pemikiran bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Awal mula terbentuknya SID adalah pada tahun '95, berawal dari ketertarikan mereka pada Green Day dan NOFX. Seiring dengan waktu, selera merekapun berubah ke punk 'n roll genre a la Supersuckers, The Living End dan Social Distortion. Mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan, bagaimana mereka ingin mengatakannya

SID telah menghasilkan tiga album pertama mereka secara mandiri (indie), dengan luar biasa, 1997 "Case 15", 1999 "Superman is Dead", 2002 "Bad Bad Bad" (mini album, 6 tracks ). Pada bulan Maret 2003, SID akhirnya menandatangani kontrak dengan Sony-BMG Indonesia setelah negosiasi panjang mengenai hak mereka untuk menyanyikan sebagian besar lagu mereka dalam bahasa Inggris dan mempunyai hak penuh atas artistik 'image' mereka!! Dengan keputusan itu maka mereka menjadi band pertama dari Bali yang menandatangani kontrak dengan sebuah label rekaman besar di Indonesia, band pertama di negara ini (sepengetahuan saya) isi lagu mereka mayoritas menggunakan bahasa Inggris. dan sejarah Punk Rock! Indonesia dimulai

Album-album mereka yang tecipta bersama major label antara lain

1. Kuta rock city

2. The hangover decade

3. Black market love

4. Angels And The outsiders

Demikianlah sejarah singkat mengenai SID, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semua

-Cheers-

become a fan

voxman on Facebook
 
◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates